SEMANGAT PAGI

assalamu'alaikum

teruslah buat SEMANGATmu SEMANGAT PAGI..
berikan senyummu yang terbaik hari ini..=)
DO THE BEST..
TALK LESS,DO MORE GUYS!!!

Kamis, 24 November 2011

just for FUN.:)

Alasan kuat kenapa BAHASA INDONESIA terpilih dari pada bahasa Malaysia, menjadi bahasa resmi ASEAN yg baru saja ditetapkan.
Contoh lucunya bahasa malaysia ditelinga kita : (ini beneran lho)

IND : Kementerian Agama,
MLY : Kementerian Tak Berdosa (heloo ...?!!)
...
IND : Angkatan Darat,
MLY : Laskar Hentak-Hentak Bumi
(ga asik bgt ya..... klw tarian papua it's oke , ekekekh)

IND : Angkatan Udara,
MLY : Laskar Angin-Angin
(untung ga laskar pelangi atau laskar kentut)

IND : Terjun Payung
MLY : Askar Begayut
(kyk orang utan.... hohohoho !!!)

IND : Pasukaaan bubar jalan !!
MLY : Pasukaaan cerai berai !!
(talak tiga aja sekalian)

IND : Merayap
MLY : Bersetubuh dengan bumi
(apa rasanya bersetubuh dengan bumi... ???)

IND : Rumah sakit bersalin,
MLY : Hospital korban lelaki
(asli NGAKAK ...... kahkahkahkah !!!)

IND : Belok kiri, belok kanan,
MLY : Pusing kiri, pusing kanan
(minum bodrex makanya gann !)

IND : Departemen Pertanian
MLY : Departemen Cucuk Tanam
(yuuk mariii ke mabes nyucuk tanam kakakakakh)

IND : Gratis bicara 30 menit,
MLY : Percuma berbual 30 minit
(suka2 gue dong....)

IND : Satpam (Satuan Pengaman)/security,
MLY : Penunggu Maling
(ngarep banget dimalingin ya ampe ditungguin...gkgkgkgkh)

IND : Tank
MLY : Kereta Kebal
(lo kira dari banten kale ahh....)

IND : Rumah sakit jiwa,
MLY : Gubuk gila
(udah gubuk, gila lagi.. Kasian banget deh)

IND : Dokter ahli jiwa,
MLY : Dokter gila
(ada ya yg mw disebut dokter gila ?Wkwkwk..:O)

IND : Hantu pocong,
MLY : Hantu Bungkus
(pesen atu dong bang, dibungkus... xixixixixi )

IND : Toilet,
MLY : Bilik Merenung
(ampun deh.......sekalian OL aja gan..)

IND : Traktor,
MLY : Setrika Bumi.
(segede apaan yak strikaanya?

IND : Joystick,
MLY : Batang senang
(maksud loooo? batang Happy? Jadi ngeres.... Wkwkwkwkw)

IND : Tidur siang,
MLY : Petang telentang
(berarti lw tidur malem “gelap tengkurep”)

IND : push up
MLY : perkosa bumi
(waaah.nafsu amat...gkgkgkgk !!!!)

Sumber : Facebook Teman. 2011

Selasa, 22 November 2011

PEMUDA

Indonesia adalah negeri kami dengan sejuta sumber daya alam yang melimpah, kekayaan laut yang terhampar luas, puluhan pulau dengan beraneka kekhasannya, beratus juta sumber daya manusia, dan beratus juta orang pemuda didalamnya. Tetapi dibalik kemewahan negeri kami masih banyak pula tangisan-tangisan anak-anak untuk merasakan memakai seragam, ketimpangan sosial di setiap sudut kota, banyak retorika-retorika kalangan berdasi dalam janji kosongnya, kebingungan para rakyat dalam mengisi perut-perut para keluarganya serta masih banyak lagi problematika-problematika bangsa yang negeri kami hadapi. Tapi apakah kita hanya bisa berpasrah diri melihat dan merasakan problematika-problematika itu? Apakah kita hanya berpura-pura buta melihat realita ini atau bahkan tuli dengan semua keluhan-keluhan rakyat?

Jawabannya hanya satu,TIDAK. Indonesia memiliki berjuta pemuda yang progresif, memiliki berjuta semangat berkobar para agent of change dan memiliki pemuda yang siap tempur dengan intelektualnya. Pernah kalian mendengar, “berikan saya 10 orang pemuda, dan pemuda-pemuda itu akan merubah dan membangun bangsa” atau “negara ini akan hancur oleh pemudanya sendiri” atau lagi “pemuda hari ini adalah cermin masa depan”. Begitu pentingnya seorang pemuda kawan. 

Pemuda yang dilihat dari sisi pikiran yang masih bisa menerima ilmu-ilmu dari segala arah, dilihat dari sisi fisik yang masih sanggup untuk menjadi garda terdepan dan dilihat dari kesempatan pengembangan diri yang masih terbuka luas. Jangan sampai pemuda hari ini terkesan “melempem” dalam hal pergerakan dan kontribusi. Jangan sampai pemuda hari ini terkesan “buta” dan “tuli” dengan semua hiruk pikuk keadaan realita.
Masih ingatkah dengan lagu ini wahai pemuda :

Disini Negeri kami, tempat padi terhampar
Samuderanya.. kaya raya
Negeri kami subur Tuhan….
Di negeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak buruh tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Tuk bebaskan rakyat
Padamu kami berjanji
Padamu kami berbakti

Rakyat membutuhkan kita para pemuda untuk menjadi kawannya.
Indonesia membutuhkan kita para pemuda untuk jadi pangkuannya.
Bangun dari mimpi indahmu para pemuda!
Bergerak dari tempat nyamanmu!
Banyak hal yang sedang menunggu “satu langkah” kalian!
Mari jadi agent-agent transformatif!
Dari PEMUDA untuk INDONESIA BERMARTABAT.

afu

Senin, 21 November 2011

Keluarga AFU ^.^

Annisa Fajar Utami alias Annisa alias Nisa alias Anis dan sekarang lebih ngetrend AFU..
AFU?aneh ya..hehehe..awalnya juga ngerasa aneh,kaya bunyi orang yang lagi bersin afuuuuuu...hehehe
kata AFU berawal dari sebuah kosan yang berisi wanita-wanita tegar..hihihi..karena di kosan itu ada 2 wanita tegar yang bernama Annisa jadi biar ga ada yang kePDan kalo salah satu kita dipanggil jadilah nama saya disingkat menjadi AFU ( Annisa Fajar Utami )..

Afu anak pertama dari 3 orang bersaudara. dilahirkan dari seorang Ibu yang LUAR BIASA dan berkat usaha Ayah yang KEREN..:)
Ibu dan Ayah seorang Pegawai Negeri Sipil atau bisa disingkat PNS..:)
di awali dengan keterbatasan ekonomi dari yang hanya seorang guru honorer dan hanya tinggal di rumah kontrakan berruang 3 karena memang hanya bermodalkan keberanian dan ijazah SPG ibu dan SGO ayah hijrah ke bekasi dari pelosok kampung yang pasti belum banyak diketahui orang..(yang ini Lebai)hehehe

setahun tinggal di Bekasi aku pun lahir..
walaupun hidup dalam serba keterbatasan,tapi ga pernah sekalipun waktu kecil aku seperti anak yang kekurangan..aku masih bisa merasakan yang namanya ragunan, ancol ataupun mal-mal besar (ada di album aku dulu waktu kecil)hihihi..
makanya aku salut 100% sama orang tuaku yang selalu berikan yang TERBAIK buat anak pertamanya ini..
setiap umurku bertambah mereka pun tidak pernah absen untuk membuat acara walaupun hanya bermodal sepotong kue dan undangan beberapa tetangga..tapi rasanya itu sudah LUAR BIASA dari sebuah keterbatasan..

TKpun aku bisa TK di TK yang katanya bagus..yang namanya bagus pasti mahal..
tapi tidak buat aku,karena ALLAH emang MAHA PEMBERI JALAN,aku dapat keringanan karena memang ayah menjadi salah satu pengajar di TK tersebut..
Hal ini bisa aku dapatkan sampai SD..

masa-masa SD masa dimana ga pernah akan aku lupakan..
dimulainya sebuah PERSAHABATAN,CINTA MONYET dan PRESTASI..

PERSAHABATAN :
aku mulai merasakan bagaimana indahnya punya sahabat banyak..
selalu tertawa bersama mereka..
Muti,Endah,Selvia,Monika,Kania,Risma,Leni,Dina,dll,,
teman-teman yang dulu mengisi setiap kenangan-kenangan indah saat itu..

CINTA MONYET :
pertama kali aku mengenal COWO..
pertama kali aku mendapatkan surat CINTA..
pertama kali aku mengerti bahwa cowo itu juga punya perasaan..
pertama kali aku disukai sama beberapa cowo..
makasih faisal,galih,ardi..

PRESTASI :
pertama kali aku merasakan yang namanya menjadi SANG JUARA..
pertama kali aku banyak mengikuti lomba-lomba..
pertama kali aku mengenal PRAMUKA..

cerita SD selesai..

cerita selanjutnya...
-punya adik
-SMP
-SMA
-KULIAH
to be continue
:)

cerita saya dan pak presiden

"BIARKAN KITA JADI IKAN BESAR DI KOLAM KECIL, DIBANDINGKAN KITA HANYA JADI IKAN KECIL DI KOLAM BESAR"
kalimat ini yang benar-benar membuat saya bertahan untuk jadi mahasiswi di Universitas Jenderal Soedirman..
siapa sih yang ga mupeng atau ga ngiler tuk kuliah di UI,UGM atau Univ-Univ yang emang namanya ngeTrend dikalangan anak2 SMA yang lagi GALAU cari PTN???
awalnya saya hanya ingin kuliah di UNDIP,UNDIP dan UNDIP...
ga pernah kepikiran sama sekali untuk terjerumus bahkan tenggelam di UNSOED (awalnya...)..
tapi sekarang saya sungguh sangat bersyukur dan menikmatinya (akhirnya..)
di UNSOED saya bisa banyak belajar,bisa benar-benar berproses dari awal karena memang UNSOED sama-sama sedang berproses,saya menikmati setiap detik saya di UNSOED.
saya berpikir apa mungkin saya akan seperti sekarang Akademik Mendukung, Beasiswa ditangan, Organisasi OKE,Keuangan LANCAR, dan Lingkungan yang Kondusif kalau saya berada di Universitas-Universitas yang kata orang woooow itu ya??
tidak ingin membayangkan karena memang saya sudah sangat bersyukur dan berpikir inilah rancana ALLAH..sampai-sampai ketika saya ingin pindah dan ikut SNMPTN lagi itu banyak sekali kendalanya dan akhirnya saya tidak ikut..Rencana ALLAH emang kita tidak akan pernah tau..


CINTAILAH ALAMAMATERMU dari SEKARANG...
Lakukan yang TERBAIK yang KALIAN BISA untuk DIRIMU,ALMAMATERMU dan NEGERIMU..
=)


*buat teman-teman yang masih merasa menyesal kuliah di UNSOED..=)

Selasa, 01 November 2011

THE POWER OF "SENYUM"

1. Senyum membuat kita lebih menarik.
Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari kita , tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.

2. Senyum mengubah mood kita.
Ketika kita merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood kita akan berubah menjadi lebih baik.

3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum.
Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka Kamu akan disukai oleh banyak orang.

4. Senyum dapat mengurangi stres.
Jika tanda-tanda stres menyerang kamu, maka wajah Kamu sangat tidak enak untuk dipandang, sesegera mungkin untuk tersenyum karena senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang stres, lelah atau merasa “down”. Jika Kamu sedang stres cobalah untuk tersenyum, maka stres Kamu akan berkurang dan Kamu akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.

5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh.
Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika Kamu tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan Kamu menjadi lebih rileks.

6. Senyum menurunkan tekanan darah.
Ketika Kamu tersenyum, maka tekanan darahmu akan menurun. Jika Kamu gak percaya, Kamu boleh mencobanya sendiri, jika Kamu memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah.

7. Senyum mengeluarkan endorphins (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.

8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat Kamu terlihat lebih muda.
Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat Kamu terlihat lebih muda. Jika Kamu ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyummu sepanjang hari, maka Kamu akan terlihat lebih muda dan merasa lebih baik.

9. Senyum membuat Kamu tampak sukses.
Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat Kamu melakukan pertemuan dan saat ada janji. Rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat Kamu akan merasakan sesuatu yang berbeda.

10. Senyum membuat Kamu tetap positif.
Senyumlah! Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulitkan? Karena ketika Kamu tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh Kamu bahwa “hidup Kamu saat ini baik-baik saja”.

Maka jauhkan diri Kamu dari depresi, stres dan rasa khawatir dengan satu kata yaitu "senyum", tentu saja dengan memberikan senyum pada tempat dan suasana yang tepat. Jika berlebihan, maka orang lain akan menganggap Kamu kurang waras.

sisi buram pedesaan

LINDUNGI WARGA DESA
Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia, sejarah sebuah negara yang salah memandang dan mengurus kemiskinan. Dalam negara yang salah urus, tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan kemiskinan. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi ke kota, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas.
Ada desa-desa dimana posisi penduduk pedesaan ibarat orang yang selamanya berdiri terendam dalam air sampai ke leher, sehingga ombak yang kecil sekalipun sudah cukup menenggelamkan mereka (Tawney, 1931). Pendapat tersebut sangat menggambarkan bahwa penduduk pedesaan berada dalam batas yang memprihatikan dan terhempit oleh keadaan. Tingkat kemiskinan yang sangat tinggi di wilayah pedesaan yang membuat posisi penduduk pedesaan seperti itu. Kemiskinan, menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, safety life (James. C.Scott, 1981), mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi tengkulak lokal dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh tani desa bekerja sepanjang hari, tetapi mereka menerima upah yang sangat sedikit.

Pedesaan sampai saat ini masih berada dalam jurang kemiskinan yang terdalam di Indonesia. Hal ini di dukung oleh data BPS yang menggambarkan bahwa tingkat kemiskinan di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan. 
Jumlah penduduk miskin di Indonesia lebih besar di wilayah pedesaan sebesar 19925,6 dibandingakan di wilayah perkotaan yang hanya sebesar 11097,8. Presentase untuk penduduk miskin di desa sebesar 9,87 sedangkan untuk di kota kurang lebih hanya setengah dari presentase penduduk miskin di desa. Keadaan tersebut sangatlah ironis ketika warga kota tidak bisa hidup tanpa adanya warga desa karena hampir semua kebutuhan sandang, pangan dan papan berasal dari wilayah pedesaan justru warda desa yang merasakan kemiskinan. Hal tersebut yang jadi pertanyaan sangat besar bagi saya, mengapa wilayah pedesaan justru menyumbang angka tertinggi dalam aspek kemiskinan di Indonesia? Menurut saya,tingkat pendidikan dan tingkat pembangunan lapangan kerja yang tidak merata di Indonesia yang menjadi factor utama mengapa di wilayah pedesaan tingkat kemiskinannya tertinggi.
Tingkat pendidikan kepala rumah tangga yang rendah sangat mempengaruhi indeks kemiskinan di daerah pedesaan. Data yang disajikan BPS memperlihatkan bahwa 72,01% dari rumahtangga miskin di pedesaan dipimpin kepala rumahtangga yang tidak tamat SD, dan 24,32% dipimpin kepala rumahtangga yang berpendidikan SD. Akibat dari rendahnya tingkat pendidikan tersebut sangat erat kaitannya dengan sumber penghasilan dari penduduk pedesaan. Penghasilan utama dari 63,0% rumah tangga miskin bersumber dari pertanian, 6,4% dari kegiatan industri, 27,7% dari kegiatan jasa-jasa termasuk perdagangan (BPS,1996). Ketidakmampuan penduduk desa untuk lebih mengembangkan sumder daya alam yang berada di sekitarnya pun akibat dari kurangnya pendidikan di wilayah pedesaan. Pemerintah belum memberikan fasilitas yang layak untuk para penduduk pedesaan baik dalam pembangunan sarana-sarana sekolah yang layak, penyediaan pengajar yang kompeten serta murahnya biaya pendidikan. Seperti kata pepatah menyebutkan bahwa ilmu adalah jendela kehidupan ketika seseorang tanpa ilmu orang tersebut tidak akan merasakan kehidupan. Penduduk pedesaan yang rata-rata bekerja sebagai petani pun semakin terdesak ketika pemerintah lebih memilih memasok bahan-bahan pangan dari luar negeri karena kualitasnya lebih baik dan kuantitas yang lbh banyak dari hasil petani pedesaan. Ini terjadi karena keterbatasan petani-petani pedesaan akan teknologi dan sistem pertanian yang modern.
Pemerintah seharusnya memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat desa untuk memperoleh layanan pendidikan yang memadai, secara gratis dan cuma-cuma. Pemerintah perlu mengembangkan sistem pendidikan nasional yang berorentasi keberpihakan kepada orang miskin. Pendidikan yang ditawarkan di Indonesia saat ini sangat mahal dan biayanya sulit dijangkau oleh orang-orang miskin. Karenanya, mereka memilih untuk tidak menyekolahkan anak-anak mereka, sebab beban biaya pendidikan yang ada, tidak sebanding dengan kemampuan keuangan mereka. Pemerintah juga harus memperkenalkan sistem pertanian modern dengan teknologi baru yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menggali sumber-sumber pendapatan yang memadai. Teknologi pertanian diperbanyak dan diberikan secara cuma-cuma kepada petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mempermudah pemenuhan kebutuhan hidup mereka
Pembangunan lapangan kerja di Indonesia sangatlah tidak merata. Hal ini sangat terlihat ketika di kota-kota besar seperi ibukota negara Indonesia,Jakarta sebagai pusat perekonomian banyak sekali lapangan kerja disana. Berbeda dengan ketika kita di pedesaan.sangat jarang sekali kita bisa melihat lapangan pekerjaan bagi para penduduk desa. Ini yang menyebabkan banyak waga desa yang memilih pergi dari desa menuju ke kota-kota besar. Pemerintah belum percaya akan potensi warga-warga pedesaan untuk mengembangkan potensi pedesaannya. Pemerintah lebih sibuk membangun dan lebih sibuk memikirkan wilayah-wilayah perkotaan. Pemerintah belum menyadari potensi-potensi warga desa dalam pemberian lapangan kerja di lingkungannya. Pemerintah seharusnya menyediakan ruang gerak yang seluas-luasnya, bagi munculnya aneka inisiatif dan kreativitas masyarakat di berbagai tingkat. Dalam hal ini, pemerintah lebih berperan hanya sebagai inisiator, selanjutnya bertindak sebagai fasilitator dalam proses tersebut, sehingga akhirnya, kerangka dan pendekatan penanggulangan kemiskinan disepakati bersama. Pemerintah juga harus membuka peluang dan kesempatan berusaha bagi orang miskin untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan ekonomi. Pemerintah harus menciptakan iklim agar pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, terutama oleh penduduk miskin. Karena itu, kebijakan dan program yang memihak orang miskin perlu difokuskan kepada sektor ekonomi riil (misalnya; pertanian, perikanan, manufaktur, usaha kecil menengah), terutama di sektor informal yang menjadi tulang punggung orang miskin
Sudah sewajarnya pemerintah harus cepat menanggulangi permasalahan kemiskinan di pedesaan karena seperti isi dari pembukaan UUD 1945 yang berisi : “…………….. . Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. MARI TUNTASKAN PERUBAHAN!!!!!






urgensi MAHASISWA

Mau nulis tentang kehidupan mahasiswa..
pertama kali menyandang kata MAHASISWA,saya bertanya kenapa sih MAHASISWA beda sama SISWA,kenapa harus ada kata MAHAnya?kan siswa sama mahasiswa sama-sama belajar dan menuntut ilmu dari orang yang lebih banyak ilmunya?artinya kita sama-sama ga punya modal jadi MAHA karena emang masih belajar?apa sih bedanya siswa dengan mahasiswa kalau gitu?
MAHASISWA terlihat wah banget pake kata-kata MAHA yang notabenenya kita sering denger kata MAHA itu ya di SANG PENCIPTA kita yang MAHA BESAR,MAHA AGUNG,dll..
kenapa MAHASISWA bisa sebegitu eksklusifnya sampe-sampe boleh menyandang kata MAHA?
Pintar ka Mahasiswa itu?selalu benar kah mahasiswa itu?bisa segala-galanya kah mahasiswa itu?
ternyata setelah 1 tahun saya menjadi mahasiswa,kutemukan jawaban tapi versi saya sendiri,terserah orang mau beranggapan saya benar atau tidak, tapi inilah yang saya pahami tentang kata MAHA dari awalan SISWA..
menurut saya :

kata maha itu adalah sebuah amanah atau tanggung jawab.
kita yang sudah 12 tahun jadi siswa (tanpa TK dihitung ya) kini saat jadi mahasiswa sudah seharusnya mengaplikasikan ilmu yang kita dapat selama jadi siswa..sudah saatnya kita AKSI dan BERKONTRIBUSI..
tidak seperti siswa yang mungkin kita hanya meminta ilmu tanpa kita memberi ilmu..
mahasiswa punya tanggung jawab sebagai pemuda penerus bangsa..punya tanggung jawab membangun peradaban dunia,punya tanggung jawab mengisi kekosangan nanti ketika semua yang tua tersisihkan,punya tanggung jawab untuk memberi ilmu kita untuk semua aspek kehidupan,punya tanggung jawab menjaga INDONESIA..

tapi pertanyaannya :
sejauh mana para mahasiswa mengeti dan paham akan itu?paham akan tanggung jawabnya dan paham akan pentingnya posisi dan peran mahasiswa?
sejauh mana mahasiswa khususnya saya sudah menjalankan amanah ini?

buat bahan renungan untuk kita semua..
kita semua para mahasiswa punya tanggung jawab penting..
mari mempersiapkan dan melaksanakan amanah itu..
INGAT!kita MAHASISWA,kita PEMUDA.
Pemuda HARI INI adalah cermin INDONESIA di MASA DEPAN..
persiapkan diri dari sekarang..
atau kita PASRAH dengan kondisi INDONESIA di MASA DEPAN..
Jangan lagi MENYALAHKAN yang tua ketika kita SEKARANG TIDAK MELAKUKAN APA-APA..

SEMANGAT KAWAN..
HIDUP MAHASISWA..

Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia
- Reff :
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta


Bangkitlah wahai pemuda
Marilah rapatkan barisan
‘Tuk membebaskan negeri ini
Dari tangan-tangan serakah
Mari kobarkan api
Dari jiwa-jiwa yang suci
Jadilah pejuang sejati
Siap menggulingkan setiap tirani
Ayo berseru mari bersatu
Rakyat pasti menang
Ayo berseru mari bersatu
Rakyat pasti menang
Dari titik api matahari pagi
Kan kubakar semangat menyala-nyala
Bakar badanku bakarlah jiwaku
Hingga rakyat merdeka


afu
=)





 

Rabu, 26 Oktober 2011

all about LOVE...


Seperti angin membadai.. kau tak melihatnya, tapi merasakannya. Begitulah cinta, ia ditakdirkan menjadi kata tanpa benda. Seperti banjir menderas, kau tak kuasa mencegahnya dan hanya bisa ternganga saat ia menjamah seluruh permukaan bumi. Demikianlah cinta.

Cinta ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuatan besar. Tak terlihat, hanya terasa. Tapi dahsyat.

Cinta seperti api yang menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Hanya bisa menari saat ia mengunggun. Seperti itulah cinta..

Cinta adalah kata tanpa benda. Mutiara bagi ribuan makna. Wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Tapi ia jelas, sejelas matahari.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi..

Cinta merajut semua emosi manusia.. begitu agung tapi juga terlalu rumit.. begitulah cinta. Cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan.. Cinta tidak tumbuh dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka dan dendam...

Iman itu laut, cintalah ombaknya.. Iman itu api, cintalah panasnya.. Iman itu angin, cintalah badainya..

Cinta itu memanusiakan manusia dan mendorong kita memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan..

Cinta adalah kegilaan jiwa. Saat ia merasuki jiwa, energimu jadi berlipat, mendidih bak kawah yang siap meledak dan membakar sekelilingnya.

Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat. Selalu berusaha memahami dan menghidupkan. Membuat manusia lebih peka dan saling menghargai. Tidak seperti kekerasan, cinta justru butuh kesabaran dan usaha dari dalam. Lebih dari sekedar kekuatan fisik.

Kekuatan cinta mampu membelah badan bulan. Mampu memecahkan tengkorak tanpa pukulan, bahkan menghancurkn tentara Fir'aun tanpa pertempuran.

Saat kamu berperang di bawah bendera kebenaran, cinta mengendalikan motif dan caramu berperang. Meski tetap ada kekerasn dan darah, cinta membuat perang menjadi agung, etis dan manusiawi. Maka mereka yangg tak terlibat dalam perang tak boleh dijadikan korban

Saat cinta lenyap dari kehidupn, maka tak ada lagi kedermawan kolektif yang membuat kita mau berbagi. Yang tersisa hanyalah keserakahan. Keserakahan di sisi lain akan menimbulkan kemiskinan. Kemiskinan akan mengubah orang menjadi pendendam dan mencari kambing hitam..

Hanya cinta yang mampu merekatkan dan mengubah dendam dan keserakahan.. Karena hakikat cinta adalah memberi dan berbagi... Cinta jugalah yang mampu mengubah dunia menjadi sepenggal firdaus...

Arafah, inilah potret negeri cinta. Seluruh jiwa menyatu dalam lukisan yang rumit: disatukan oleh kekuatan cinta yang lahir karena kekuatan iman. Arafah adalah potret negeri cinta. Saat pasukan cinta datang membebaskan jiwa-jiwa manusia dari belenggu yang membatasi hidupnya dari sekat tanah dan etnis

Arafah adalah potret negeri cinta. Saat celupan cinta jiwa-jiwa muncul dalam kesamaan-kesamaan yang baru. Keramahan yang tulus, kerendahan hati yang natural. Arafah adalah potret negeri cinta.. Negeri yang menunjukkan bahwa batasan negeri kita adalah ruang hati kita. Seluas apa ruang hati kita dapat menampung orang lain dengan cinta, seluas itulah negeri yang kita huni. Arafah adalah potret negeri cinta yang menunjukkan selama apa cinta dapat bertahan dalam hati kita, selama itulah umur negeri kita

Cinta selalu mampu menjalin setiap jiwa dalam kelembutan yang menyamankan. Cinta juga selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan.

Cinta juga melahirkan pertanggungjawaban pada stiap mereka yang selalu bertanya mampukah mempertanggungjawabkan sikapnya di depan Sang Khalik. Cinta juga melahirkan kelembutan. Seperti sapu lidi yang direkatkan oleh cinta untuk membersihkan kehidupan. Tapi ikatan cinta mengatur irama para pencintanya dalam keserasian yang indah. Itulah sebabnya mereka kuat. Juga Nyaman dan abadi.

Taman Hati ialah taman hidup. Meski sempit ruangnya, tapi cinta mampu membuatnya menjadi lapang. Cinta membuatnya nyaman dihuni. Kenyamanan itulah rahasia jiwa yang diciptakan cinta. Ia bisa membuat kita bertahan memikul beban, melampaui gelombang peristiwa dan tetap merasa damai.

Cinta menciptakan kenyamanan yang menyerap semua emosi negatif; masuk dalam serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan. Cinta juga mampu mengobati segala luka. Semua luka emosi yang kita alami sepanjang hidup hanya mngkin dirawat di sana, dalam rumah cinta.

Dalam rumah cinta kita menemukan sistem perlindungan emosi yang ampuh. Karena hakikat cinta itu sesungguhnya hanya satu : memberi. Cinta dan memberi itu seperti pohon, mulanya ia menyerap matahari dan air. Kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya.

Cinta mengajarkan kita memperoleh hak-hak kita dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita pada orang lain. Karena itulah cinta saling menggenapi dan mempertemukan dua kutub jiwa.

Di alam jiwa, sayap cinta sesungguhnya tak pernah patah. Kasihnya pasti akan selalu sampai. Karena bila ada cinta di hati yang satu, pasti ada cinta di hati yang lain. Seperti satu tangan yang takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain

Ketika kasih tak sampai, atau uluran cinta tertolak, sesungguhnya yang terjadi hanyalah kesempatan memberi yang lewat. Karena selama kita memiliki cinta.. kita akan selalu memiliki sesuatu yang kita berikan pada yang lain. Sesungguhnya kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada orag lain yang tidak mencintai kita.

Jalan para nabi kita adalah jalan cinta. Kita adalah anak-anak cinta. Dan cinta adalah ibu kita. Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yang sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung.

Cinta adalah kutub jiwa yang berlawanan dengan tirani; ia lahir dari respek dan penghargaan kepada manusia. Saat kekuasaan mendapatkan sentuhan cinta,wajahnya berubah: gurat-gurat kekejaman segera berganti menjadi garis-garis kerentaan dari penguasa yang melayani.

Hanya dalam genggaman cinta kekuasaan berubah jadi alat untuk melindungi, melayani dan menyejahterakan rakyatnya. Dengan energi cinta sang penguasa bukan lagi kuda liar yang setiap saat bisa melompat dari kandang dengan energi kekuasaan..

Sang penguasa dalam genggaman cinta adalah mata air kebajikan yang pada satu saat bertemu dengan hujan deras kekuasaan, maka jadilah ia banjir; kebajikan melimpah ruah dalam muara masyarakat manusia. Demikianlah energi cinta memberi dan melayani.

Sebaik-baik pmimpin adalah yang kalian cintai dan ia mencintai kalian. Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan ia membencimu.

Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi dan tindakan. Tapi kebanyakan orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka, cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan indah. Mereka bahkan menderita untuk menikmati romantika cinta. Itulah karenanya kehidupan mereka tidak berkembang..

Cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi dan tindakan menjdi kesatuan yang utuh dan bekerja bersama demi kebahagiaan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat.

Cinta itu indah. Bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Inti pekerjaannya adalah memberi, pada orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik. Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi... begitulah cinta. Menerima? Itu mungkin dan bisa jadi pasti! Tapi itu hanya efek. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama.

Pencinta sejati menjadikan dirinya seperti air dan matahari. Ia membuat orang lain tumbuh dan berkembang dengan siraman air dan sinar cahayanya.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Karena janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan. Berbeda dengan janji, rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Ketergantungan yang menghidupkan..

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang untuk hidup. Meski kehidupan yang mereka bangun sering tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya.

Hadirnya cinta sejati akan sangat terasa begitu ia pergi. Saat itu ada kehilangan menyayat hati. Ada ruang besar kehidupan yang tak berpenghuni

Saat seseorang kehilangan cinta sejati, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang bisa menurunkan hujan air mata yang amat deras.

Intinya cinta adalah memberi, pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam.

Perhatian adalah pemberian jiwa: sebuah kondisi dimana kamu keluar dari dirimu menuju pada orang lain yang kamu cintai..

Kekuatan para pencinta sejati adalah bahwa mereka pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh.

Perhatian: itulah rahasia agung dari cinta. Saat ia hilang, jiwa orang yang dicintai tersiksa, mungkin ia tak mengatakan, tapi ia merasakan.

Pekerjaan kedua bagi para pecinta sejati setelah memperhatikan, adalah menumbuhkan. Menumbuhkan sang kekasih untuk menjadi lebih baik dan berkembang. Inilah cintanya cinta.

Pertumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang dengan cinta seorang melankolik. Penumbuhan memberikan sentuhan edukasi pada hubungn cinta.

Sukses pecinta sejati adalah seperti sukses cinta seorang guru pada muridnya. Saat nafas cintanya meniup kuncup pun mekar menjadi bunga.

Senin, 24 Oktober 2011

Menebar Kedamaian (Kesetiaan Cinta dari Allah)

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.
Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap.Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.
Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!
Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.
Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.
Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?
Nania terkesima.
Kenapa?
Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.
Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!
Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!
Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata ‘kenapa’ yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.
Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.
Tapi kenapa?
Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.
Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.
Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!
Cukup!
Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak ‘luar biasa’. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.
Mereka akhirnya menikah.
***

Setahun pernikahan.
Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.
Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.
Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.
Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.
Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!
Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh.

Mereka tak boleh meremehkan Rafli.
Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.

Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?
Rafli juga pintar!
Tidak sepintarmu, Nania.
Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.
Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.
Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.
Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.
Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.
Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..
Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.

Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!
Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.
Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia.

Hidup perempuan itu berada di puncak!
Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.
Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!
Tak imbang!
Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.
Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

 Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.
Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!
Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.
Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.
Baru pembukaan satu.
Belum ada perubahan, Bu.
Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.
Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.

Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.
Masih pembukaan dua, Pak!

Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.
Bang?
Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.
Dokter?
Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.
Mungkin?
Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu?
Bagaimana jika terlambat?
Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.
Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.
Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.

Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.
Pendarahan hebat!
Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.

Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.
Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.

Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.
Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.

Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.

Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..

Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.
Nania, bangun, Cinta?
Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.
Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,

Nania, bangun, Cinta?
Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.

Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.

Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.
Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.
Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.
Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.
Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?
Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.
Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.

Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.
Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.
Baik banget suaminya!
Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!
Nania beruntung!
Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.
Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!
Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.
Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?
Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?
Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.
Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi
sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.
Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..
- Asma Nadia -


subhannallah..sangat menginspirasi..
semoga mendapatkan sosok suami yang seperti itu juga..
amin..

CINTA MEMANG GA AKAN PERNAH BUTUH SEBUAH ALASAN..
semakin SEMANGAT mempersiapkan untuk menjadi istri yang memang TERBAIK untuk suamiku nanti...


insyaALLAH 4 tahun lagi aku bisa menjadi seorang istri yang shalilah..
insyaALLAH 4 tahun lagi akan ada yang memanggil saya IBU atau UMI..
semoga TARGET itu benar-benar akan tercapai..amin..
=)

Rabu, 19 Oktober 2011

kata-kata SEMANGAT untuk PAGI INI

Bukan karena hari ini INDAH, kita BAHAGIA..
Tapi karena kita BAHAGIA, hari ini menjadi INDAH..

Bukan karena tidak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS..
Tapi karena kita OPTIMIS,RINTANGAN menjadi TIDAK ADA..

Bukan karena MUDAH, kita YAKIN BISA..
Tapi karena kita YAKIN BISA, semuanya menjadi MUDAH..

Tidak ada hari-hari yang MENYULITKAN kecuali kita sendiri yang membuatnya SULIT..



tulisan ini buat sahabat-sahabat saya yg terkadang GALAU dan JENUH sama kuliahnya...
SEMANGAT sobat..=)

sarjanaku bukan untuk pengangguran


KEMISKINAN???kalimat klasik namun rumit jika diliat dari kondisi Indonesia sekarang..
rasanya bangsa Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kata MISKIN..
banyak yang bilang '"saya MISKIN karena NEGARA saya,saya MISKIN karena PEMERINTAH,saya MISKIN karena saya GA BERUNTUNG dan yang parah lagi ketika ada orang yang bilang saya MISKIN karena TAKDIR"..

sungguh kawan ini sangatlah ironis,apa memang KEMISKINAN akan hilang begitu saja ketika KITA hanya menyalahkan atau bahkan berpasrah diri..TIDAK kawan,KEMISKINAN akan terus menjadi sahabat NEGARA ini jika BANGSAnya hanya terus saling menyalahkan,terus asik dalam berretorika atau bahkan DIAM berpasrah dan menyalahkan TAKDIR..

kawan,pernah tidak kalian berfikir kenapa sarjana-sarjana sekarang banyak yang nganggur?banyak pemuda-pemuda asik di jalanan?
itu karena kesalahan DIRI SENDIRI..jarang sarjana-sarjana sekarang yang lebih memilih membuka usaha sendiri,mereka lebih asik mengejar kenyamanan di pemerintahan yang dulu mungkin dihujatnya..
yang sering dihujat adalah LAPANGAN PEKERJAAN yang minim...
kenapa pemerintah kurang memperluas lapangan pekerjaan?
menurut saya,pemerintah mudah saja membuka lapangan pekerjaan tinggal cari investor negara lain,tapi jangan salahkan pemerintah ketika semua lapangan pekerjaan itu milik SWASTA,jangan salahkan pemerintah ketika semua menghujat ini LIBERAL, jangan salahkan pemerintah ketika BANGSANYA lebih memilih barang-barang negara lain.
karena KITA BANGSA INDONESIA tidak ingin MAJU..

bangunlah sarjana-sarjana yang sudah penuh ilmu itu..
sarjana pertanian,dimana kompetensi kalian??banyak lahan pertanian membutuhkan kalian?kenapa hanya ada bapak-bapak atau kakek-kakek saja yang ada di lahan itu?dimana kalian?
masih menunggu kenyamanan di bangku kekuasaan?ataukah malu dengan keSarjanaan kalian?
4 tahun kalian hanya SIA-SIA kawan..
sarjana peternakan,kalian dimana ketika pemerintah lebih memilih membeli hewan dari luar negeri??
okey,hewan luar negeri memang lebih baik,tapi apa kita tidak bisa jauh lebih baik dari mereka,otak kita sama kawan...KESEMPATAN menjadi LEBIH BAIK selalu ADA..
banyak lagi sarjana-sarjana dengan kompetensi lain yang mungkin masih TERTIDUR LELAP dengan mimpi indahnya KENYAMANAN di bangku kekuasaan ataukah hanyak menadahkan tangan dengan pekerjaan yang instan dan tidak sesuai kompetensi mereka..ILMU mereka dibutakan dengan UANG..
ironis,ketika lahan pertanian,perikanan,kelautan,riset,dll.. NEGARA ini lebih mengandalakan BANGSA lain bukan BANGSAnya sendiri..kalian mau terus seperti ini??tentunya TIDAK bukan...
pernah ada kata-kata yang membuat saya takut,"NEGARA ini akan HANCUR oleh BANGSAny SENDIRI"..
Saya sangat SEPAKAT dengan kata-kata ini,

NEGARA ini akan hancur ketika bangsanya tidak ingin NEGARA ini maju
NEGARA ini akan hancur ketika bangsanya tidak lagi mencintai NEGARA ini
NEGARA ini akan hancur ketika bangsanya tidak lagi berjuang untuk NEGARA ini
NEGARA ini akan hancur juga ketika MORAL BANGSANYA pun 0..
kalau bukan BANGSAnya sendiri yang MENGUBAH NEGARA ini,SIAPA LAGI?

AYO BANGUN KAWAN...
BERGERAKLAH DENGAN ILMU KALIAN..
JANGAN BUANG ILMU KALIAN..
INDONESIA MEMBUTUHKAN KALIAN...

*maaf jika dalam tulisan ini banyak kesalahannya,
semoga kalian tergugah..amin
terima kasih
afu